Strategi
pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling terkait dengan empat komponen
program yaitu: (1) layanan dasar; (2) layanan responsif; (3)
perencanaan individual; dan (4) dukungan sistem.
1.
STRATEGI UNTUK LAYANAN DASAR BIMBINGAN
a.
Bimbingan Klasikal
Layanan
dasar diperuntukkan bagi semua siswa. Hal ini berarti bahwa dalam peluncuran
program yang telah dirancang menuntut konselor untuk melakukan kontak langsung
dengan para siswa di kelas. Secara terjadwal, konselor memberikan layanan
bimbingan kepada para siswa. Kegiatan layanan dilaksanakan melalui pemberian
layanan orientasi dan informasi tentang berbagai hal yang dipandang bermanfaat
bagi siswa. Layanan orientasi pada umumnya dilaksanakan pada awal pelajaran,
yang diperuntukan bagi para siswa baru, sehingga memiliki pengetahuan yang utuh
tentang sekolah yang dimasukinya. Kepada siswa diperkenalkan tentang berbagai
hal yang terkait dengan sekolah, seperti : kurikulum, personel (pimpinan, para
guru, dan staf administrasi), jadwal pelajaran, perpustakaan, laboratorium,
tata-tertib sekolah, jurusan (untuk SLTA), kegiatan ekstrakurikuler, dan
fasilitas sekolah lainnya. Sementara layanan informasi merupakan proses bantuan
yang diberikan kepada para siswa tentang berbagai aspek kehidupan yang
dipandang penting bagi mereka, baik melalui komunikasi langsung, maupun tidak
langsung (melalui media cetak maupun elektronik, seperti : buku, brosur,
leaflet, majalah, dan internet). Layanan informasi untuk bimbingan klasikal
dapat mempergunakan jam pengembangan diri. Agar semua siswa terlayani kegiatan
bimbingan klasikal perlu terjadwalkan secara pasti untuk semua kelas.
b.
Bimbingan Kelompok
Konselor
memberikan layanan bimbingan kepada siswa melalui kelompok-kelompok kecil (5
s.d. 10 orang). Bimbingan ini ditujukan untuk merespon kebutuhan dan minat para
siswa. Topik yang didiskusikan dalam bimbingan kelompok ini, adalah masalah
yang bersifat umum (common problem) dan tidak rahasia, seperti :
cara-cara belajar yang efektif, kiat-kiat menghadapi ujian, dan mengelola
stress. Layanan bimbingan kelompok ditujukan untuk mengembangkan keterampilan
atau perilaku baru yang lebih efektif dan produktif.
c.
Berkolaborasi dengan Guru Mata Pelajaran atau Wali Kelas
Program
bimbingan akan berjalan secara efektif apabila didukung oleh semua pihak, yang
dalam hal ini khususnya para guru mata pelajaran atau wali kelas. Konselor
berkolaborasi dengan guru dan wali kelas dalam rangka memperoleh informasi
tentang siswa (seperti prestasi belajar, kehadiran, dan pribadinya), membantu
memecahkan masalah siswa, dan mengidentifikasi aspek-aspek bimbingan yang dapat
dilakukan oleh guru mata pelajaran. Aspek-aspek itu di antaranya : (a)
menciptakan sekolah dengan iklim sosio-emosional kelas yang kondusif bagi
belajar siswa; (b) memahami karakteristik siswa yang unik dan beragam; (c)
menandai siswa yang diduga bermasalah; (d) membantu siswa yang mengalami
kesulitan belajar melalui program remedial teaching; (e) mereferal
(mengalihtangankan) siswa yang memerlukan layanan bimbingan dan konseling
kepada guru pembimbing; (f) memberikan informasi tentang kaitan mata pelajaran
dengan bidang kerja yang diminati siswa; (g) memahami perkembangan dunia
industri atau perusahaan, sehingga dapat memberikan informasi yang luas kepada
siswa tentang dunia kerja (tuntutan keahlian kerja, suasana kerja, persyaratan
kerja, dan prospek kerja); (h) menampilkan pribadi yang matang, baik dalam
aspek emosional, sosial, maupun moral-spiritual (hal ini penting, karena guru
merupakan “figur central” bagi siswa); dan (i) memberikan informasi tentang
cara-cara mempelajari mata pelajaran yang diberikannya secara efektif.
d.
Berkolaborasi dengan Orang Tua
Dalam
upaya meningkatkan kualitas peluncuran program bimbingan, konselor perlu
melakukan kerjasama dengan para orang tua siswa. Kerjasama ini penting agar
proses bimbingan terhadap siswa tidak hanya berlangsung di sekolah, tetapi juga
oleh orang tua di rumah. Melalui kerjasama ini memungkinkan terjadinya saling
memberikan informasi, pengertian, dan tukar pikiran antar konselor dan orang
tua dalam upaya mengembangkan potensi siswa atau memecahkan masalah yang
mungkin dihadapi siswa. Untuk melakukan kerjasama dengan orang tua ini, dapat
dilakukan beberapa upaya, seperti : (1) kepala sekolah atau komite sekolah
mengundang para orang tua untuk datang ke sekolah (minimal satu semester satu
kali), yang pelaksanaannnya dapat bersamaan dengan pembagian rapor, (2) sekolah
memberikan informasi kepada orang tua (melalui surat) tentang kemajuan belajar
atau masalah siswa, dan (3) orang tua diminta untuk melaporkan keadaan anaknya
di rumah ke sekolah, terutama menyangkut kegiatan belajar dan perilaku
sehari-harinya.
2.
STRATEGI UNTUK LAYANAN RESPONSIF
a.
Konsultasi
Konselor
memberikan layanan konsultasi kepada guru, orang tua, atau pihak pimpinan
sekolah dalam rangka membangun kesamaan persepsi dalam memberikan bimbingan
kepada para siswa.
b.
Konseling Individual atau Kelompok
Pemberian
layanan konseling ini ditujukan untuk membantu para siswa yang mengalami
kesulitan, mengalami hambatan dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya.
Melalui konseling, siswa (klien) dibantu untuk mengidentifikasi masalah,
penyebab masalah, penemuan alternatif pemecahan masalah, dan pengambilan
keputusan secara lebih tepat. Konseling ini dapat dilakukan secara individual
maupun kelompok. Konseling kelompok dilaksanakan untuk membantu siswa
memecahkan masalahnya melalui kelompok. Dalam konseling kelompok ini,
masing-masing siswa mengemukakan masalah yang dialaminya, kemudian satu sama
lain saling memberikan masukan atau pendapat untuk memecahkan masalah tersebut.
c.
Referal (Rujukan atau Alih Tangan)
Apabila
konselor merasa kurang memiliki kemampuan untuk menangani masalah klien, maka
sebaiknya dia mereferal atau mengalihtangankan klien kepada pihak lain yang
lebih berwenang, seperti psikolog, psikiater, dokter, dan kepolisian. Klien
yang sebaiknya direferal adalah mereka yang memiliki masalah, seperti depresi,
tindak kejahatan (kriminalitas), kecanduan narkoba, dan penyakit kronis.
d.
Bimbingan Teman Sebaya (Peer Guidance/Peer Facilitation)
Bimbingan
teman sebaya ini adalah bimbingan yang dilakukan oleh siswa terhadap siswa yang
lainnya. Siswa yang menjadi pembimbing sebelumnya diberikan latihan atau
pembinaan oleh konselor. Siswa yang menjadi pembimbing berfungsi sebagai mentor
atau tutor yang membantu siswa lain dalam memecahkan masalah yang dihadapinya,
baik akademik maupun non-akademik. Di samping itu dia juga berfungsi sebagai
mediator yang membantu konselor dengan cara memberikan informasi tentang
kondisi, perkembangan, atau masalah siswa yang perlu mendapat layanan bantuan
bimbingan atau konseling.
3.
STRATEGI UNTUK LAYANAN PERENCANAAN INDIVIDUAL
a.
Penilaian Individual atau Kelompok (Individual or small-group Appraisal)
Yang
dimaksud dengan penilaian ini adalah konselor bersama siswa menganalisis dan
menilai kemampuan, minat, keterampilan, dan prestasi belajar siswa. Dapat juga
dikatakan bahwa konselor membantu siswa menganalisis kekuatan dan kelemahan
dirinya, yaitu yang menyangkut pencapaian tugas-tugas perkembangannya, atau
aspek-aspek pribadi, sosial, belajar, dan karier. Melalui kegiatan penilaian
diri ini, siswa akan memiliki pemahaman, penerimaan, dan pengarahan dirinya
secara positif dan konstruktif.
b.
Individual or Small-Group Advicement
Konselor
memberikan nasihat kepada siswa untuk menggunakan atau memanfaatkan hasil
penilaian tentang dirinya, atau informasi tentang pribadi, sosial, pendidikan
dan karir yang diperolehnya untuk (1) merumuskan tujuan, dan merencanakan
kegiatan (alternatif kegiatan) yang menunjang pengembangan dirinya, atau
kegiatan yang berfungsi untuk memperbaiki kelemahan dirinya; (2) melakukan
kegiatan yang sesuai dengan tujuan atau perencanaan yang telah ditetapkan, dan
(3) mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukannya.
4.
STRATEGI UNTUK DUKUNGAN SISTEM
a.
Pengembangan Professional
Konselor
secara terus menerus berusaha untuk “meng-update” pengetahuan dan
keterampilannya melalui (1) in-service training, (2) aktif dalam organisasi
profesi, (3) aktif dalam kegiatan-kegiatan ilmiah, seperti seminar dan workshop
(lokakarya), atau (4) melanjutkan studi ke program yang lebih tinggi
(Pascasarjana).
b.
Pemberian Konsultasi dan Berkolaborasi
Konselor perlu melakukan konsultasi dan
kolaborasi dengan guru, orang tua, staf sekolah lainnya, dan pihak institusi di
luar sekolah (pemerintah, dan swasta) untuk memperoleh informasi, dan umpan
balik tentang layanan bantuan yang telah diberikannya kepada para siswa,
menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif bagi perkembangan siswa, melakukan
referal, serta meningkatkan kualitas program bimbingan dan konseling. Dengan
kata lain strategi ini berkaitan dengan upaya sekolah untuk menjalin kerjasama
dengan unsur-unsur masyarakat yang dipandang relevan dengan peningkatan mutu
layanan bimbingan. Jalinan kerjasama ini seperti dengan pihak-pihak (1)
instansi pemerintah, (2) instansi swasta, (3) organisasi profesi, seperti ABKIN
(Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia), (4) para ahli dalam bidang
tertentu yang terkait, seperti psikolog, psikiater, dokter, dan orang tua
siswa, (5) MGBK (Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling), dan (6) Depnaker
(dalam rangka analisis bursa kerja/lapangan pekerjaan).
Sebagaimana dikatakan diatas, pelayanan oleh konselor di institusi pendidikan terlaksana dalam interaksi pribadi dan komunikasi antar pribadi yang bercorak membantu dan dibantu atau ( helping relationship ), yang berlangsung secara formal dan dikelolah secara profesioanal.
BalasHapusCiri – ciri dari hubungan antar pribadi yang demikian adalah sebagai berikut :
1. Bermakna, baik untuk konselor maupun konseling, karena kedua belah pihak melibatkan diri sepenuhnya
2. Mengandung unsur – unsur kognitif dan afektif, karena konselor dan konseli berpikir bersama serta alam perasaan konseling sepenuhnya diakui dan ikut dihayati oleh konselor
3. Berdasarkan saling kepercayaan dan saling keterbukaan. Kedua partisipan saling mengandalkan sebagai pribadi yang berkehendak baik
4. Berlangsung atas dasar saling memberikan persetujuan, dalam arti konseli menyetujui terjadinya komunikasi secara sukarela dan konselor menerima dengan rela permintaan untuk memberikan bantuan profesioanal
5. Terdapat suatu kebutuhan dipihak konseli yang diharapkannya dapat dipenuhi melalui wawancara konseling. Dipihak konselor kebutuhan itu disadari dan diakui termasu lingkup keahliannya untuk berusaha memenuhinya
6. Terdapat komunikasi dua arah, dalam arti konselor dan konseli saling menyampaikan pesan atau salinh mengirimkan berita, baik melalui saluran ferbal maupun saluran nonverbal. Pesan atau berita itu saling ditanggapi
7. Mengandung strukturalisasi, dalam arti komunikasi tidak berlangsung ala kadarnya, seperti lazimnya alam komunikasi sosial nonprofesional. Dalam hal ini konselor memikul porsi tanggungjawab yang lebih besar, supaya komunikasi terarah : paling sedikit reaki – reaksi konselor mengikuti ungkapan pikiran dan perasaan konseli
8. Berasaskan kerelaan untuk bekerja sama agar tercapai suatu tujuan yang disepakati bersama
9. Mengarah kesuatu perubahan pada diri konseli : perubahan itu adalah tujuan bersama
10. Terdapat jaminan bahwa kedua partisipan merasa aman, dalam arti konseli dapat yakin akan keiklasan konselor sehingga keterbukaannya tidak akan disalah gunakan oleh konselor.# MARIA D.R. BIAN # KELAS : E # NIM : 1120712165
Strategi konseling
BalasHapus1. Hubungan konselor dan klien untuk mencapai hasil yang sebaik-baiknya konseling eklektik memandang penting adanya hubungan posetif antara konselor dengan klien
2. Interview dalam hubungan konseling kemampuan melakukan interviu adalah salah satu strategi yang perlu di perhatikan.
3. Asesmen berarti meramalkan gaya hidup , pendangan ,kesehatan mental kliennya. Sebagainya
4. Perubahan ide elektik memandang bahwa alternatif pemecahan dilaksanakan sengan sangat fleksibel
Strategi konseling
BalasHapusHubungan konselor dank klien untuk mencapai hasil yang sebaik- baiknya konseling elektrik memandang penting adanya hubungan positif antara konselor dank lien.Dalam hubungan konseling kemampuan melakukan interview adalah salah satu strategi yang perlu diperhatuikan.
Asesmen berarti meramalkan gaya hidup, pandangan, kesehatan, mental kliennyan. Elektrik memandang bahwa alternative pemecahan dilaksanakan dengan sangat fleksibel.#33
Pelaksaan bimbingan dan konseling khususnya di progaram studi BK PGRI NTT, harus lebih memperhatikan stategi awal pelaksaan terutama yang mencakup bimbingan dasar pada awal masuknya siswa pada program studi BK. Anak harus lebih diperkenalkan dengan lingkungan sekitar secara keseluruhan serta sarana untuk mendukung proses konseling yang akan dia alami demi terlaksananya serta lahirnya seorang calon konselor yang professional dan mampu untuk dapat menyelesaikan setiap masalah yang dihadapi klien. Melalui konseling, siswa (klien) dibantu untuk mengidentifikasi masalah,penyebab masalah, penemuan alternatif pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan secara lebih tepat.Konseling ini dapat dilakukan secara individual maupun kelompok. Konseling kelompok dilaksanakan untuk membantu siswa memecahkan masalahnya melalui kelompok sehinggah masalah klien dapat teratasi. Oleh kerena itu seorang konselor tentunya tidak hanya memiliki kemampuan dasar tetapi juga pemahaman diri yang kuat dalam menghadapi klien. Adapun teman sebaya berperan juga dalam proses konseling sebab teman sebaya kadang memiliki pengetahuan tentang diri klien yang sedang kita hadapi. Maka dari itu diperlukan berbagai komponen untuk penghubung agar terlaksanaanya proses konseling yang seimbang dan berjalan sesuai rencana.
BalasHapusDalam layanan Bk ada strategi yang di perlukan oleh seorang konselor agar proses konseling tersebut dapat berjalan sesuai strategi yang diterapkan antara lain pemahaman diri, kemampuan konseling, serta etika dan tanggung jawab, bisa memiliki respon yang positif pada diri klien, punya rasa percaya diri yang kuat, melakukan kegiatan yang sesuai dengan tujuan atau perencanaan yang telah ditetapkan, dan mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukannya sesuai dukungan system yang ada, di samping itu juga harus ada umpan balik tentang layanan bantuan yang telah diberikannya kepada para siswa, menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif bagi perkembangan siswa, melakukan referal, serta meningkatkan kualitas program bimbingan dan konseling. Dengan kata lain strategi ini berkaitan dengan upaya sekolah untuk menjalin kerjasama dengan unsur-unsur masyarakat yang dipandang relevan dengan peningkatan mutu layanan bimbingan sehinggah konseling jangan berljalan hampa kerena semua elemen juga ikut berperan aktif seperti keluarga klien dan teman dekatnya, dengan ini akan memudahkan konselor dalam menemukan jalan keluar yang tepat dan dapat diterima oleh klien secara wajar. #16
bimbingan konseling dilakukan oleh seorang konselor yang sudah profesional dan memiliki dalam menyelesaikan ,oleh sebab itu konselor memiliki keterbukaan dengan konseli .
BalasHapuskonseli juga harus kerjasama yang baik untuk berjalanya sebuah konselig ,konselor dituntut harus msmpu memahami konseli sebagai mahluk yang unik atau sebagai individu yang bermasalah.#30
ASTERIUS TANGGU SOLO
BalasHapusSTRATEGI UNTUK LAYANAN RESPONSIF
Konseling Individual atau Kelompok
Pemberian layanan konseling ini ditujukan untuk membantu para siswa yang mengalami kesulitan, mengalami hambatan dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya. Melalui konseling, siswa (klien) dibantu untuk mengidentifikasi masalah, penyebab masalah, penemuan alternatif pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan secara lebih tepat. Konseling ini dapat dilakukan secara individual maupun kelompok. Konseling kelompok dilaksanakan untuk membantu siswa memecahkan masalahnya melalui kelompok. Dalam konseling kelompok ini, masing-masing siswa mengemukakan masalah yang dialaminya, kemudian satu sama lain saling memberikan masukan atau pendapat untuk memecahkan masalah tersebut.
KOMENTAR SAYA:
Permberian layanan koseling ini sangat membantu para siswa yang mengalami kesulitan, hambatan dan tantangan dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya. Melalui layanan ini dapat membantu mengidentifikasi masalah dan penyebabnya.
Konseling individual atau kelompok merupakan salah satu alternative pemecahan masalah yang bersifat individu atau kelompok. Dalam bimbingan konseling individual atau kelompok diharapkan untuk saling memberikan masukan atau pendapat dalam memecahkan suatu masalah yang dihadapi siswa baik yang bersifat invidu maupun kelompok. Strategi pemberian layanan ini sangat baik karena dalam proses mencari solusi untuk memecahkan suatu persoalan yang dihadapi siswa mencerminkan adanya kerja sama yang baik demi menciptakan suasana yang baik dan harmonis, terima kasih. #45, Nim:1120712053
Permberian layanan koseling ini sangat membantu para siswa yang mengalami kesulitan, hambatan dan tantangan dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya. Melalui layanan ini dapat membantu mengidentifikasi masalah dan penyebabnya.
BalasHapusKonseling individual atau kelompok merupakan salah satu alternative pemecahan masalah yang bersifat individu atau kelompok. Dalam bimbingan konseling individual atau kelompok diharapkan untuk saling memberikan masukan atau pendapat dalam memecahkan suatu masalah yang dihadapi siswa baik yang bersifat invidu maupun kelompok. Strategi pemberian layanan ini sangat baik karena dalam proses mencari solusi untuk memecahkan suatu persoalan yang dihadapi siswa mencerminkan adanya kerja sama yang baik demi menciptakan suasana yang baik dan harmonis, terima kasih. #55
Sebagai seorang konselor perlu memahami strategi untuk dapat menyelesaikan suatu masalah konseli atau klien dengan baik dan penuh rasa tanggung jawab.Oleh kerena itu seorang konselor tentunya tidak hanya memiliki kemampuan dasar tetapi juga pemahaman diri yang kuat serta kemampuan moral yang mumpuni guna menghadapi seorang klien demi proses penyelesaian masalah klien.
BalasHapusDalam praktek bimbingan dan konseling seorang konselor seharusnya bisa memiliki respon yang positif pada diri klien, punya rasa percaya diri yang kuat, melakukan kegiatan yang sesuai dengan tujuan atau perencanaan yang telah ditetapkan, dan mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukannya sesuai dukungan system yang ada untuk menyelesaikan masalah dengan baik.#43
Saya setuju dengan materi ini kerena dengan adanya materi ini akan lebih membantu para guru, konselor dan siapa saja dalam menjalankan bimbingan.kerena dengan adanya bimbingan dan strategi masalah seorang klien akan teratasi dengan baik dan sesuai teknik yang ada.
BalasHapusDisamping itu perlu adanya kerja sama yang baik antara konselor dengan klien supaya dalam penyelesaian masalah konselor bukan pencari solusi tetapi si klien harus punya peranan penting dalam penyelesaian masalahnya tersebut.#24
Sebagai mana dikatakan diatas bahwa setelah saya mempelajari tentang srategi untuk layanan dasar bimbingan, yang dimana terbagi beberapa penjelasan yaitu yang berkaitan dengan strategi untuk layana dasar bimbingan yaitu seperti adanya :
BalasHapusBimbingan klasikal yang dimana layanan dasar yang diberikan bagi siswa oleh konselor untuk dapat merancang bebegai cara kerja dalam peluncuran program yang dirancang agar sebagai konselor dapat memberikan layanan bimbingan kepada yang membutuhkan seperti contoh bimbinga kepada siswa disekolah diperkenalkana tentang beberapa hal yang dapat siswa mengerti dan bermanfaat bagi dirinya secara pribadi.
Bimbingan kelompok yang harus diberikan kepada siswa dalam mengerjakan beberapa tugas yang diberikan agar lewat bimbingan kelompok siwa dapat mengerti benar apa yang belum dimengerti oleh siswa dan juga lewat bimbinga kelompok siswa lapat menentukan karilnya kedepan lewat diskusi antara teman kelompoknya.
Berkoloborasi dengan guru mata pelajaran atau wali kelas itu adalah sangan penting dimana dalam melakukan bimbinga terlebih dahulu harus adanya kerja sama atau dukungan antara semuah pihak yang dimana yang berperan penting untuk saling berkoloborasi antara konselor guru pelajaran dan wali kelas untuk lebih jauh mengenal pribadi siswa, agar sebagai konselor atau pembimbing dapat menciptakan hubunga belajar siswa yang baik dapat membantu siswa yang mempunyai tekan batin dan permasalahan.
Bekoloborasi dengan orang tua, takalah jauh sih bimbingan harus mempunya kaitanya dengan orang tua yaitu untuk dapat membantu karena sebagai konselor perlu mengadakan kerja sama dengan orang tuah siswa, kenapa harus demikian, agar program peluncuran bimbingan dapat berlangsung dengan baik atas dasar bantuan dari para orang tua siswa, karena kerja sama itu adalah sangan penting agar proses bimbingan dapat berlangsung di sekolah dan juga dapat berlangsung kepada orang tuah yang di rumah. bimbingan konseling dilakukan oleh seorang konselor yang sudah profesional dan memiliki dalam menyelesaikan ,oleh sebab itu konselor memiliki keterbukaan dengan konseli .
konseli juga harus kerjasama yang baik untuk berjalanya sebuah konselig ,konselor dituntut harus msmpu memahami konseli sebagai mahluk yang unik atau sebagai individu yang bermasalah
Oleh karena itu saya sangat berterima kasih kepada bapak Roberto Hilly yang sudah memberikan arahan untuk menambahkan wawasan tambahan dalam mempelajari tentang strategi layanan dasar bimbingan, biar lewat dari dasar bimbinga saya dapat mengerti lebih jauh kaitannya hubunga antar pribadi untuk dapat bermakan kedepannya ketika saya sudah tamatkan kuliah saya dalam program studi Bimbingan Konseliong untuk dapat berfikir sebagai pribadi yang mempunyai kehendak yang baik, saling adanya keterbukaan dan juga agar dapat beralaskan kerja sama agar dapat tercapai apa yang dicita-cita kan yaitu untuk bisa menjadi seorang bimbingan konseling kedepannya yang berprofesional. # FRENGKY UMBU PAKI # KELAS : A # NIM : 1120712113
Strategi konseling
BalasHapusSeperti dalam sajian materi di atas bahwa seorang konselor harus berkolaborasi dengan semua pihak antara lain orang tua,guru dan masyarakat umumnya demi kelancaran layanan konseling di seluruh lapisan masyarakat. Materi strategi konseling ini dapat membantu konselor dalam memperluas dan memperkanalkan layanan konseling dalam lingkungan masyarakat,agar masyarakat dapat mengerti dan mengetahui tenetang manfaat dan pentingnya layanan bimbingan dan konseling dalam kehidupan masyarakat khususnya bagi remaja atau kaum muda dalam berpola tingkah-laku.
Materi strategi ini juga dapat memberikan wawasan dan cara bagaimana konselor bisa dapat membantu klien dalam menyelesaikan masalah atau memberi jalan keluar kepada klien tersebut,dan konselor bisa dapat menerima setiap perbedaan dan latar belakang klien dalam layanan konseling agar konseling dapat terlaksana secara efektif dan efesien.#Meriance Momai#
Dengan melihat strategi pelayanan bimbingan dan konseling sangat mengantosiasme setiap konselor untuk lebih memahami dan mengetahui suatu cara konseling yang baik dan berguna sehingga dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh konseling dapat terealisasi dengan baik dan memuaskan bagi konseli itu sendiri.
BalasHapusLayanan ini sangat membantu konselor, saya berpikir dengan adanya layanan ini sangat memotivasi saya untuk belajar lebih mendalaminya sehingga dalam pendidikan saya ke depan dengan sendirinya saya sudah mengetahui tentang strategi layanan bimbingan dan konseling. Oleh karena itu, disini saya ingin menghimbau semua para calon konselor maupun konselor untuk belajar mengetahui tentang pentingnya strategi layanan bimbinan dan konselig.#29
Dengan adanya pelayanan bimbingan konseling tersebut maka setiap masalah atau kesulitan yang dihadapi oleh seorang siswa atau klien, seorang konselor dapat membantu dengan cara memberikan solusi yang terbaik tapi disamping itu konselor juga harus berperan aktif dalam suatu bimbingan dan dukungan atau dorongan bagi siswa agar siswa tersebut lebih percaya diri.dalam pelayanan bimbingan ini juga perlu dibutuhkan kerjasama antara orangtua dan murid supaya masalah yang dihadapi bisa teratasi atau diselesaikan dengan baik.
BalasHapusLayanan bimbingan konseling ini juga merupakan suatu proses bantuan kepada siswa misalnya siswa yang dalam prestasinya menurun maka seorang konselor harus memberikan suatu motivasi bagi siswa dan konselor juga harus mengetahui strategi atau cara - cara melaksanakan pelayanan agar dimana saat konselor memberikan bimbingan siswa dengan mudah mengerti dan memahami, dalam memberikan suatu pelayanan konselor harus lebih dahulu memahami siswa atau klien agar disaat memberikan bimbingan tidak bertolak belakang dengan siswa dan apa yang diharapakan oleh siswa dapat tercapai dengan baik atau masalahnya dapat teratasi sehingga kedua - duanya merasa puas.#MATIUS DULE
untuk menjadi seorang profesi merupakan suatu pekerjaan menurut keahlian,melalui ada ruang gerak bagi layanan dan bagi ahli layana bimbingan konseling dalam sistim persekolaHAN DI INDONESIA.
BalasHapusMelakukan pembimbing yang tercantum sebagai suatu unsur dari tugas pendidik,itu jelas merujuk dari tugas guru pembimbing.
Menurut komentar saya bahwa strategi bimbingan dan konseling merupakan suatu strategi yang dapat di gunakan di sekolah maupun di luar sekolah sangat penting bagi seorang bimbingan konseling,sebab di dala strategi,guru harus mengkolaborasikan antara sisa dan guru pada saat kegiatan proses belajar mengajar di sekolah,di saat KBM berlangsung.di lihat dari strategi di atas maka peran bimbingan konseling sangat berpegang pada strategi tersebut.
BalasHapusJadi sebagai seorang bimbingan konseling harus benar-benar,mengetahui teknik-teknik dalam proses belajar terhadap stategi bimbingan konseling pada sekolah.konseling juga harus mengetahui permasalahan bagi seorang siswa yang sulit menerima pelajaran dari guru di saat kegiatan belajar-mengajar berjalan.#52
apa bedanya diskusi yang dilakukan guru mapel dengan guru BK????
BalasHapusSaya ingin bertanya. apa saja ya yang perlu dilakukan untuk perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi layanan klasikal? prosedurnya bagaimana. karena saya cari sampai sekarang belum ada yang jelas terkait dengan hal tersebut
BalasHapus